Minggu, 08 Januari 2012

mengetahui perhitungan luas lantai


Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang akan digunakan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan perusahaan yang akan didirikan. Perhitungan luas lantai produksi dimulai dari luas kebutuhan lahan sampai perkantoran dengan memperhatikan segala fasilitas pendukungnya. Perhitungan luas lantai perlu diperhatikan mengenai gang. Penentuan besarnya gang dipengaruhi oleh ukuran faktor manusia, peralatan atau mesin dan bahan baku yang digunakan.
Menghitung luas lantai produksi, maka informasi yang diperlukan adalah nama peralatan atau mesin yang dipakai, jumlah mesin peralatan yang sesuai dengan yang terdapat pada routing sheet, dan ukuran peralatan atau mesin yang dipakai. Tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan kebutuhan luas lantai bagian produksi yang meliputi :
1.      Gudang bahan baku, yaitu gudang bahan model tumpukan dan rak.
2.      Fabrikasi dan perakitan, yaitu mesin dan peralatan.
3.      Gudang bahan jadi.
Melakukan suatu perencanaan Tata Letak Fasilitas dan pemindahan bahan, dibutuhkan beberapa kebutuhan luas lantai untuk kegiatan produksi pabrik yang akan didirikan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu dihitung berapa luas lantai yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi. Perhitungan luas lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan disiapkan.

2.1       Luas Lantai  Gudang Bahan Baku (Receiving)
Luas lantai gudang bahan baku (Receiving) adalah luas lantai yang dipergunakan untuk menyimpan bahan baku atau material yang akan digunakan dalam produksi. Luas lantai gudang bahan baku terbagi menjadi dua model, yaitu model Tumpukan dan model Rak. Untuk memberi gambaran dari cara penyimpanan bahan baku digudang, maaka diperlukan gambar bagaimana cara penyimpanan material tersebut (baik model Tumpukan maupun model Rak), sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Ruangan gambar yang dibuat harus memberi penjelasan mengenai:
1.      Tinggi memuat berapa tumpuk
2.      Lebar memuat berapa tumpuk
3.      Panjang memuat berapa tumpuk

2.1.1                    Model Tumpukan
Kode, Nama Komponen, Tipe Bahan, Ukuran Pakai dan Ukuran Terima dapat dilihat dari deskripsi OPC.
1.      Potongan Material = Ukuran Terima (P)/Ukuran Pakai (P).
2.      Menentukan Produksi/Jam, yaitu dilihat dari Routing Sheet DS-nya
3.      Material/jam = Produksi per jam potongan material.
4.      Material 10 hari = Material per jam x 10 hari x 8 jam kerja.
5.      Menghitung Volume Unit dari ukuran terima (D x P).
6.      Volume Kebutuhan = Vol. Unit x Material 10 hari.
7.      Menentukan tumpukan bahan baku dengan memperhitungkan jumlah material 10 hari dan ukuran terima tinggi maksimum adalah 2,0 m..
8.      Luas Lantai = Luas Lantai + Total Allowance

2.1.2        Model Rak
Kode, Nama Komponen, Tipe Bahan, Ukuran Pakai dan Ukuran Terima dapat dilihat dari deskripsi OPC.
1.      Potongan Material = Ukuran Terima (P)/Ukuran Pakai (P).
2.      Menentukan Produksi/Jam, yaitu dilihat dari Routing Sheet DS-nya.
3.      Material/jam = Produksi per jam potongan material.
4.      Material 10 hari = Material per jam x 10 hari x 8 jam kerja.
5.      Menghitung Volume Unit dari ukuran terima (P x L x T).
6.      Volume Kebutuhan = Vol. Unit x Material 10 hari.
7.      Menentukan tumpukan bahan baku dengan memperhitungkan jumlah material 10 hari dan ukuran terima tinggi maksimum adalah 2,0 m.
8.      Luas Lantai = Luas Lantai + Total Allowance

2.2       Fabrikasi dan Perakitan
Luas lantai mesin (Pabrikasi dan Assembling) juga perlu perhitungan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai antara lain adalah:
1.      Nama Mesin atau Peralatan
2.      Jumlah Mesin atau Peralatan
3.      Ukuran Mesin atau Peralatan
Pada luas lantai mesin juga perlu diperhatikan luas toleransi dan allowancenya. Luas toleransi diberikan untuk jalannya aliran produksi sehingga tidak mengalami kesulitan sewaktu proses produksi berjalan, dan luas allowance diberikan untuk jalannya alat-alat pengangkut bahan dan barang.

2.3       Luas Lantai Mesin
Luas lantai mesin (pabrikasi dan assembling) juga perlu diperhitungkan
dalam perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan. Data yang
diperlukan dalam perhitungan luas lantai ini antara lain adalah:
1. Nama mesin/peralatan
2. Jumlah peralatan
3. Ukuran Peralatan
Data ini dapat diperoleh dari Multi Product Process Chart (MPPC), Pada luas lantai mesin juga perlu diperhatikan luas toleransi dan allowance. Luas toleransi diberikan untuk jalannya aliran produksi sehingga tidak mengalami kesulitan sewaktu proses produksi berjalan, luas allowance diberikan untuk jalannya alat-alat pengangkut bahan dan barang


2.3.1    Luas Lantai Mesin Departemen Pabrikasi
Pembuatan produk dilakukan pembuatan Lay Out pabrik dengan tipe Lay Out by Product maka departemen akan diposisikan sesuai dengan komponen pembentuknya, yaitu produknya. Dalam melakukan perhitungan luas lantai departemen pabrikasi ini maka diperlukan data mentah berupa luas masing-masing jenis mesin dan jumlah mesin yang dipergunakan.
Mesin yang digunakan dalam proses pabrikasi haruslah dikelompokkan kedalam departemen pabrikasi dan pada departemen pabrikasi ini juga dikelompokan mesin-mesin yang sejenis, karena tipe Lay Out yang digunakan adalah Lay Out by Process.

2.3.2                                             Luas Lantai Mesin Departemen Assembling
Departemen assembling pada pembuatan produk ini berisikan semua mesin yang digunakan dalam kegiatan assembling (perakitan). Begitu pula pada departemen ini, semua mesin yang sejenis dikelompokan kedalam satu area tertentu.

2.4.      Luas Lantai Shipping (Gudang Bahan Jadi)
Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai gudang barang jadi (shipping) adalah: nomor komponen, nama komponen, dan tipe barang jadi. Langkah-langkah perhitungan luas lantai barang jadi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan ukuran kemasan yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk
     tempat produk jadi perusahaan.
2. Tentukan produk jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk
     periode tertentu, berdasarkan produk per jam dari perusahaan.
3. Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi
     per periode tertentu.
4. Tentukan luas lantai yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume
     kemasan.
5. Tentukan allowance.
6. Tentukan total luas lantai

2.4.1    Luas Lantai Perkantoran
Dalam perhitungan luas perkantoran terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari perkantoran dan pelayanan pabrik, yaitu:
1.      Bagian umum merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya Tool Room (tempat penyimpanan peralatan), Tool Crib (tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu dan sebagainya.
2.      Bagian produksi merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya Teknik Industri (standar kerja, metode, material handling, proses), quality control (Receiving, In Process, Finished Good), Plann Engineering.
3.      Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang. Misalnya fasilitas kesehatan, kantin, WC, daerah rekreasi atau taman, lapangan parkir, telepon umum dan lain-lain.
4.      Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik bangunan, peralatan, utilitas, dan sebagainya. Misalnya fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga, garasi, pemadam kebakaran, bengkel peralatan dan sebagainya.

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran adalah:
1.      Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain.
2.      Lebar lorong minimal 0.9 meter.
3.      Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi.
4.      Tiap pekerja membutuhkan kira-kira 4.5 s/d 25 m2.
5.      Cahaya yang  datang dari kiri dan atau dari belakang lebih baik.
6.      Bila pekerja duduk harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan minimal melebar 1 meter diantara kursi.

Persyaratan umum dalam menyusun fasilitas perkantoran adalah:
1.      Satu kantor yang luas merupakan unit kerja yang lebih efisien daripada sejumlah ruangan-ruangan kecil dengan luas yang sama, karena memudahkan pengawasan, komunikasi lebih lancar, cahaya dan ventilasi bisa lebih baik.
2.      Jarak meja dengan kursi minimal 45cm.
3.      Jarak antar meja dengan meja atau dengan tembok berkisar antara 60 sampai dengan 90cm.
4.      Untuk menghindari kebisingan, maka peralatan seperti mesin tik dan mesin stensil sebaliknya terpisah.

Ketentuan khusus dalam menentukan luas lantai perkantoran adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi ideal untuk perbandingan tenaga kerja tak langsung dengan tenaga kerja langsung berkisar antar 1 : 6 sampai 1 : 10. untuk ukuran luas lantai, pada level organisasi pertama 5 x 5 m, level organisasi keempat dalam satu ruangan dengan luas per orang 2 x 2 m.
2.      Besar luas perkantoran menentukan tiga faktor keleluasaan dan kenyamanan gerak karyawan dalam melakukan aktivitasnya.

1 komentar:

  1. terima kasih, sangat membantu pengerjaan tugas saya, tapi boleh tau sumbernya dari buku apaya ?

    BalasHapus